INFO PENTING
BUAT PARA WANITA..... BAGI YG BUKAN, SAMPAIKAN KE SIAPA SAJA, YANG
PENTING WANITA.
Ketika anda masuk ke toilet umum,
kamar hotel, fitting room, resto, salon, spa dll, kebanyakan dari anda
yakin bhw cermin yg menggantung di dinding kelihatannya spt cermin
biasa... Tp sesungguhnya itu memang benar-benar cermin BIASA, atau itu
cermin 2 ARAH (orang di belakang cermin itu bisa melihat anda, dan anda tdk dpt melihat mrk), spt cermin
pd ruang interogasi kantor polisi yg sering kita saksikan di film.
Bnyk kasus di mana org iseng
memasang cermin 2 ARAH di dlm ruang ganti pakaian wanita atau di toilet
wanita, terkadang ini ulah nakal OKNUM di situ tnpa sepengetahuan
pemilik toko / resto / hotel / salon / spa.
Sangat sulit mengidentifikasi
permukaannya hanya dgn melihatnya saja. Bagaimana menentukan dgn pasti
apakah cermin itu adlh cermin BIASA atau cermin 2 ARAH..??
LAKUKAN TEST SEDERHANA or TEST
KUKU JARI... Caranya, letakkan ujung kuku anda di atas permukaan cermin :
Jika ADA jarak (gap) antara kuku
dan bayangan kuku anda di cermin... bsa dikatakan itu adalah cermin
BIASA... Aman!
Jika TIDAK ADA jarak (gap),
artinya kuku anda lngsung menyentuh bayangan kuku anda di cermin itu
adlh cermin 2 ARAH... Sebaiknya Segera Tinggalkan ruangan itu!
Ini cara sederhana tp efektif,
anda bsa menyelamatkan diri anda , anak gadis anda, teman wanita anda
dari 'perkosaan visual'.
Bnyk wanita tdk menyadari tlh
menjadi korban, ingat kasus bbrp thn lalu sekelompok artis direkam
aktivitasnya di sebuah toilet studio photo.
Meski anda bukan artis, hal ini
tetap dpt menjadi alat PEMERASAN dll, teknologi skrg memudahkan mrk
beraksi merekam aktivitas pribadi anda di toilet... dgn HP seharga 500
ribu...!! Bayangkan kalau itu di-upload di internet via Facebook,
Twitter dll. Ingatlah selalu.. setiap kali anda melihat cermin di tempat
umum tadi... lakukan TEST KUKU JARI...!!
Dapatkan Tips dan trik menarik
lainnya seputar dunia muslimah,dengan bergabung dalam FORUM KOMUNITAS
HIJABER INDONESIA. Sumber : Hijaber.org
Salam Juara
|
Rabu, 27 Februari 2013
WASPADA " KHUSUSNYA BAGI KAMU YANG WANITA"
Mengenal Street Photography dengan Setia Nugraha
Wawancara
1. Hai Setia, selamat datang di DesainDigital. Silakan perkenalkan diri Anda pada para pembaca.
Hallo Jeprie, terima kasih atas interview-nya, ini merupakan suatu kehormatan bagi saya. Nama saya Setia Nugraha, kerap dipanggil Ujang (Oezank), sementara ini saya tinggal di kota Nuremberg (Nürnberg), Jerman. Profesi yang saya jalani sekarang sebagai freelance fotografer dan saya lagi menggeluti dunia blog dan desain.2. Bisa dijelaskan apa itu Street Photography? Kapan dimulai? Siapa pelopornya?
Street Photography merupakan aliran dari fotografi, yg lebih mengutamakan subject (point of interest) di ruang publik (tempat umum). Ruang publik yang dimaksud di sini tidak terlepas dari “Jalanan” saja, tetapi dalam artian yg lebih luas, misalkan di cafe, mall, pasar, taman, dan sebagainya. Point of interest (subject) yg dimaksud di ruang publik tidak terlepas dari orang saja, melainkan hal-hal lain yg kerap berada di ruang publik, seperti peristiwa, benda-benda (element), cuaca, bayangan, dan sebagainya.Street Photography bisa sebagai foto dokumentasi, foto seri, ataupun foto tunggal. Kalau berbicara sejarah, mungkin sulit kapan Street Photography di temukan, tetapi Street Photography mulai populer ketika kamera dengan film 35mm ditemukan (kira-kira pada tahun 1930-an), kamera yg kecil, ringan, cepat, dan mudah dibawa kemana-mana. Sejak itulah Street Photography mulai berkembang dan populer.
Salah satu fotografer yg mempunyai peranan penting dalam perkembangan Street Photography adalah Henri Cartier Bresson, seorang master of photographer dari Perancis. Beliau terkenal dengan karya-karya documentar-nya, liputan kehidupan nyata, foto-foto yg kental dengan decisive moment (Kejadian yg kebetulan) dan sebagainya.
3. Apa perbedaan Street Photography dengan fotografi umumnya?
Beberapa kriteria Street Photography:- Foto di ruang publik (tempat umum)
- Keadaan/kejadian yang tidak dibuat-buat, melainkan spontanitas, tetapi bisa jadi kedaan yang di harapkan, ataupun keadaan/kejadian yang kebetulan (decisive moment).
- Tema yang dibahas merupakan kehidupan sehari-hari yang terjadi di ruang publik, apakah itu perilaku orang, lingkungan, keadaan, cuaca, dan lain sebagainya.
- Membuat rangkaian cerita dari aktifitas sehari-hari atau membuat cerita dengan memanfaatkan aktifitas sehari-hari, seperti foto seri, foto liputan (dokumentasi).
- Orang yang dipotret tidak ditampilkan sebagai seorang individu, melainkan sebagai tokoh anonim dari situasi “jalanan” secara umumnya.
4. Ada saran bagi mereka yang tertarik mendalami Street Photography?
- Menguasai teknik dasar fotografi, seperti teknis komposisi, angle, dan penguasaan alat.
- Perhatikan keadaan sekitarnya, hal-hal yang sering kita lewati/lakukan berulang-ulang akan menjadi menarik ketika kita mencoba melihat dengan berbagai sudut pandang.
- Interaksi sosial dengan lingkungan sekitar kita, perhatikan privasi orang lain. Untuk yg di luar negeri misalkan, pelajarin perilaku orang-orang di sekitar kita untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, beda negara beda budaya tentunya.
- Pelajari arah matahari,… ada kalanya pada jam-jam tertentu, bayangan yang dihasilkan akan menarik dan manfaatkan matahari juga, adakalanya flare yang dihasilkan akan memberikan efek yang lain.
- Photo hunting tidak hanya pada cuaca cerah, photo hunting di cuaca yang jelek akan menghasilkan foto yang berbeda (foto dengan mood yang berbeda).
- Pergilah hunting di saat suasana hati kita berbeda-beda.
- Sabar menunggu moment.
- Perhatikan element jalanan di sekitar kita, misalkan: papan iklan, bayangan, sepeda, arsitektur bangunan, dll.
- Mencobalah untuk bereksperimen dengan melanggar peraturan fotografi, misalkan foto-foto yang blur, foto dead centre, dll.
5. Anda saat ini tinggal di Jerman, bagaimanakan pengaruhnya terhadap perkembangan karya seni Anda?
Pengaruhnya sangat besar bagi karya seni saya. Jujur saja…. Nürnberg kota yang kecil, kira-kira penduduknya 500 ribu, landscape nya kurang begitu indah (kalau dibanding dengan indonesia), foto model mahal….. makanya saya tekuni Street Photography, karena itu yang paling murah dan tidak repot. Didukung kultur orang Jerman yang cenderung cuek dan keamanannya bagus, sehingga saya bisa leluasa bergerak membawa kamera saya kemana-mana untuk berkarya. Banyak orang bertanya kepada saya, kenapa foto-foto saya menampilkan suasana kelam, sedih, sendiri, frustasi, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini sering saya lihat dan saya rasakan selama saya tinggal di jerman,…. Orang-orang di sini cenderung sendiri,… karena pengaruh cuaca yg kurang matahari, mereka lebih sering terlihat “bete”, dan saya sebagai orang asing, kadang-kadang merasa terasing disini ……. Oleh karena itulah saya menyajikannya dalam hitam putih, untuk memberikan “jiwa” kepada foto-foto saya.6. Apakah Anda aktif di komunitas art di Jerman? Bisa dijelaskan bagaimana kondisinya?
Saya aktif di komunitas art di Zentrifuge, Nürnberg, dan saya bergabung di Jetztkunst. Zentrifuge adalah satu komunitas seni dan budaya di wilayah Metropol Nürnberg yang memberikan jaringan dan mempromosikan seniman, budayawan, ataupun orang-orang yang tertarik dengan seni dan budaya. Sedangkan Jetztkunst merupakan kumpulan seniman yang keanggotaannnya diseleksi terlebih dahulu. Di Jerman sendiri banyak komunitas art, tapi rata-rata untuk menjadi anggotanya rada sulit, karena mereka rata-rata melihat hasil karya seni kita dan juga background kita.7. Saya sangat tertarik dengan Project 290 Metres & 3 Minutes. Idenya menurut saya sangat unik, melihat rutinitas dari sudut pandang berbeda. Bisa dijelaskan tentang konsep projek ini dan hasil yang Anda peroleh?
Awal mulanya ketika saya membaca buku tentang fotografi sebagai seni kontemporer, ada satu bab yang menjelaskan, kalau seniman banyak mengambil konsep dari bagian hidupnya. Dari situ saya berpikir, “Hmm… saya tau hidup yang saya jalanin sementara ini sangat monoton, untuk pergi ke tempat kerja saja saya membutuhkan waktu 3 menit dan 290 meter (kata google maps), kenapa tidak saya jadikan saja sebagai konsep. Toh ini juga merupakan dari bagian hidup saya.” Ini tantangan yang baru bagi saya, untuk melihat rutinitas dari sudut yang pandang berbeda. Rencananya projek ini berlangsung kurang lebih setahun, dengan 4 musim yang berbeda. Untuk projek ini saya menampilkannya dalam foto berwarna karena ingin menampilkan realita yang sesungguhnya.Hasil yang saya peroleh. Tenyata hal-hal menarik ada disekitar kita, asal kita mau mencoba melihatnya dari sudut pandang yang lain. Dan yang pasti ini tantangan baru buat saya, agar saya bisa berkarya dimana saja.
Dari sisi lain, banyak ide yang muncul, misalkan saya nanti akan membuat foto seri dari beberapa hal yang paling menarik, misalkan garasi warna warni. Saya akan mencoba membuat foto seri dari garasi ini, karena setelah saya lalui tiap hari, banyak hal-hal menarik dan kadang-kadang ada di luar dugaan.
Karya-karya Setia Nugraha
Street Photography
Fine Art
Projek 290 metres and 3 minutes
Madre dan Filosofi Roti
Judul : Madre (kumpulan cerita)
Penulis : Dewi “Dee “Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka
Tanggal terbit : Juli – 2011
Harga : Rp 47.000
“Apa rasanya sejarah hidup kita berubah dalam sehari? Darah saya mendadak menjadi seperempat Tionghoa, nenek saya ternyata tukang roti, dan dia, bersama kakek yang tidak saya kenal, mewariskan anggota keluarga yang tidak pernah saya tahu : Madre,”.
Itulah salah satu kutipan kalimat yang diambil dari “Madre”, buku ketujuh Dewi Lestari yang kini marak di berbagai toko buku. Buku setebal 160 halaman ini berisi karya-karya Dee, panggilan akrab sang penulis, dalam lima tahun terakhir (2006-2011). Dan hampir separuh dari buku ini mengisahkan tentang “Madre” dan filosofi roti yang ada di benak para artisan tempo dulu.
Kata “madre” berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “ibu”. Madre berkisah tentang kehidupan Tansen, sang tokoh utama cerita, yang mendapat wasiat dari seorang kakek yang tidak pernah dikenalnya. Pada mulanya, Tansen bersikap tak acuh bahkan hampir menjual warisan yang menjadi haknya. Ia ingin segera meninggalkan kota Jakarta yang penuh sesak dan kembali ke Bali, pergi dari semua keterikatan yang tak pernah ia duga selama ini.
Namun ternyata “Madre” mampu membuatnya bertahan bahkan berjuang menghidupkan kembali toko roti tua yang kini menjadi haknya. “Madre” adalah satu-satunya alasan mengapa Tan de Bakker harus dipertahankan. Bahkan Mei, sang peri cantik yang sukses dengan bisnis rotinya, itu pun datang dalam kehidupan cinta Tansen berkat “Madre”. Tentu keberadaan madre pun menjadi pertanyaan yang mencoba dicari jawabannya oleh pembaca di dalam buku ini. Apakah Madre? Siapakah Madre? Rahasia apa yang tersimpan di balik surat wasiat itu?
Dee dalam buku ini tidak hanya menunjukkan kepiawaiannya meramu cerita, namun ia juga mampu memperkaya pengetahuan pembaca dengan madre dan filosofi roti yang mengelilinginya. Namun di tengah semua kelebihannya, konsep buku “Madre” sayangnya tidak jauh berbeda dengan antologi “Filosofi Kopi” karangan Dee sebelumnya. Dominasi satu cerita yang memakan banyak halaman masih ditemui dalam buku berwarna sampul kuning kunyit ini. Jika ditulis dengan lebih mendalam dan lebih panjang, “Madre” sebenarnya mampu menjadi “biang novel” yang berkualitas. Buku yang menghadirkan kisah dan pengetahuan seputar toko roti masih sangat jarang, sehingga rasa haus pembaca akan dunia roti pun dapat benar-benar dipuaskan jika Madre hadir lebih panjang.
Di sisi lain, pesona “Madre” sendiri seharusnya tidak perlu dicampur aduk dengan curahan hati dan puisi seperti “Perempuan dan Rahasia”, “Ingatan tentang Kalian”, “Wajah Telaga”, “Tanyaku pada Bambu”, dan “33”. Tapi tetap saja bukan Dee namanya jika ia tak mampu memukau dengan kisah-kisah penuh filosofi yang dituliskannya. Kisah-kisah platonik yang ditulis oleh Dee sejatinya bukan sekedar cerita, namun lebih kepada hasil perenungan spiritualitasnya tentang cinta dan kehidupan. Maka jangan heran jika pembaca buku-buku Dee bukan hanya dibuat penasaran, namun juga merasa tertawan!
*dimuat di Koran
Jakarta, 4 Agustus 2011
Salam Juara
Salam Juara
Selasa, 19 Februari 2013
7 Photo Pertama di Dunia Photografi
Selalu ada yang pertama untuk segala hal termasuk dalam dunia fotograpi
ini, tahukah anda ? gambar apa dari kamera pertama di dunia, foto yang
pertama kali di upload di internet atau manipulasi foto pertama didunia?
baca selengkapnya disini.
1. FOTO JANIN PERTAMA.
Janin
berumur 20 pekan ini dipotret hidup-hidup tanpa gangguan apa pun oleh
ilmuwan Swedia, Lennart Nilsson, pada tahun 1965. rangkaian foto
menghebohkan karya Nilsson ini muncul di majalah Life dalam esai foto
berjudul “A Child is Born” sebanyak 16 halaman.
2. FOTO PERTAMA LEWAT KABEL.
Foto kecelakaan pesawat di Pegunungan Adirondack, New York, AS, ini
adalah foto pertama di dunia yang dikirim lewat kabel telepon pada tahun
1935. Data gambar
diubah menjadi data suara, lalu di tujuan diubah lagi menjadi gambar.
3. KAMERA DIGITAL PERTAMA.
Ilmuwan dari perusahaan KODAK, Steve Sasson, pada tahun 1975 menciptakan kamera yang menjadi cikal bakal kamera digital masa kini. kamera yang hanya 0,01 megapiksel ini merekam gambar dalam pita magnetik berupa kaset biasa. Foto pertama yang dihasilkan ada di bagian kanan di layar televisi
4. FOTO BERWARNA PERTAMA.
Walau
emulsi fotografi berwarna belum ditemukan, ilmuwan Inggris, James Clerk
Maxwell, pada tahun 1861 berhasil menciptakan foto berwarna pertama.
Cara yang dipakainya adalah memotret pita tartan ini dengan tiga kali
pemotretan memakai film hitam putih. Tiap-tiap pemotretan dilapisi
filter berbeda-beda, yaitu filter merah, hijau, dan biru. kemudian,
ketiga foto disatukan dengan teknik komposit yang kini dikenal sebagai
fotografi RGB (red green blue)
5. FOTO DIGITAL PERTAMA.
Walau
kamera digital pertama baru dibuat pada Desember 1975, foto digital
pertama ini dibuat pada tahun 1957 lewat proses pemindaian dan hanya
berukuran 176 piksel x 176 piksel. Ilmuwan AS, Russel Kirsch, yang waktu
itu sedang mengembangkan berbagai komputer awal, termasuk menemukan
pemindai awal, membuat percobaan dengan anaknya sendiri.
6. FOTO PERTAMA DI DUNIA.
Dengan
judul “View from the window at Le Gras”, foto karya ilmuwan Perancis,
Joseph Niecephore Niepce, ini adalah foto pertama di dunia. Dibuat tahun
1826, foto dipotret dalam beberapa jam pada pelat kaca yang dilapisi
senyawa bitumen
7. FOTO ARKEOLOGI PERTAMA
Saat bekas kota kuno Inca, Machu Picchu ditemukan di dataran tinggi Peru pada 1912 oleh peneliti dari Universitas Yale (Hiram Bingham), saat itulah untuk pertama kalinya penelitian arkeologi melibatkan kamera foto. dan foto ini adalah foto pertama di penelitian itu
Diposkan oleh
ON THE SPOT : 7 Kejadian Langka dan Spektakuler di
Seluruh Dunia on Senin, 22 Oktober 2012
#Salam Juara
@wildansukses
@wildansukses
Kamis, 07 Februari 2013
Kronologi perkembangan fotografi
Kronologi perkembangan fotografi dimulai dengan:
- 1822 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto Heliografi yang pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825.
- 1826 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan yang pertama, yang dibuat dengan pajanan selama 8 jam.
- 1835 – William Henry Fox Talbot menemukan proses fotografi yang baru.
- 1839 – Louis Daguerre mematenkan daguerreotype.
- 1839 – William Henry Fox Talbot menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype.
- 1839 – John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposulfite of soda yang disebut hypo atau fixer.
- 1851 – Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.
- 1854 – André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa Inggris:visiting card)
- 1861 – Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.
- 1868 – Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
- 1871 – Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
- 1876 – F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
- 1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah foto high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari.
- 1887 – Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
- 1888 – Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.
- 1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.
- 1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).
- 1895 – Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.
- 1898 – Kodak memperkenalkan produk kamera folding Pocket Kodak.
- 1900 – Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
- 1901 – Kodak memperkenalkan 120 film.
- 1902 – Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photos digunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922.
- 1907 – Autochrome Lumière merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang pertama.
- 1912 – Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
- 1913 – Kinemacolor, sebuah sistem "natural color" untuk penayangan komersial, ditemukan.
- 1914 – Kodak memperkenalkan sistem autographic film.
- 1920s – Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio.
- 1923 – Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.
- 1925 – Leica memperkenalkan format film 35mm pada still photography.
- 1932 – Tayangan berwarna pertama dari Technicolor bertajuk Flowers and Trees dibuat oleh Disney.
- 1934 – Kartrid film 135 diperkenalkan, membuat kamera 35mm mudah digunakan.
- 1936 – IHAGEE membuat Ihagee Kine Exakta 1. Kamera SLR 35mm yang pertama.
- 1936 – Kodachrome mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.
- 1937 – Agfacolor-Neu mengembangkan reversal color film.
- 1939 – Agfacolor membuat "print" film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif.
- 1939 – View-Master memperkenalkan kamera stereo viewer.
- 1942 – Kodacolor memasarkan "print" film Kodak yang pertama.
- 1947 – Dennis Gabor menemukan holography.
- 1947 – Harold Edgerton mengembangkan rapatronic camera untuk pemerintah Amerika Serikat.
- 1948 – Kamera Hasselblad mulai dipasarkan.
- 1948 – Edwin H. Land membuat kamera instan yang pertama dengan merk Polaroid.
- 1952 – Era 3-D film dimulai.
- 1954 – Leica M diperkenalkan.
- 1957 – Asahi Pentax memperkenalkan kamera SLRnya yang pertama.
- 1957 – Citra digital yang pertama dibuat dengan komputer oleh Russell Kirsch di U.S. National Bureau of Standards (sekarang bernama National Institute of Standards and Technology, NIST).
- 1959 – Nikon F diperkenalkan.
- 1959 – AGFA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima.
- 1963 – Kodak memperkenalkan Instamatic.
- 1964 – Kamera Pentax Spotmatic SLR diperkenalkan.
- 1973 – Fairchild Semiconductor memproduksi sensor CCD skala besar yang terdiri dari 100 baris dan 100 kolom.
- 1975 – Bryce Bayer dari Kodak mengembangkan pola mosaic filter Bayer untuk CCD color image sensor.
- 1986 – Ilmuwan Kodak menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel yang pertama.
- 2005 – AgfaPhoto menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti.
- 2006 – Dalsa membuat sensor CCD dengan kapasitas 111 megapixel, yang terbesar saat itu.
- 2008 – Polaroid mengumumkan penghentian semua produksi produk film instan berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi citra digital.
- 2009 - Kodak mengumumkan penghentian film Kodachrome.
#Salam
Juara
@wildansukses
Jogja Punya Juga
Jogja is beutifull
Budaya, Adat, Alam,
Menyatu dalam satu untaian yang tak dapat terpisahkan,
Memorable kah anda dengan alam dan suasana Jogjakarta ??
Hamparan ombak berderu bersautan
Pasir terbentang seluas bilik mata
Tak disangka memberi pandangan
Menjadi dekat, yang tlah lama
#Salam Juara
@wildansukses
Sudahkan Anda Bersyukur?
Arti 10000 Rupiah bagi mu
Sekedar Berbagi dari Cerita Lama. Untuk direnungkan…Sepuluh ribu rupiah. Kira-kira kalau kamu memegang duit dengan sejumlah itu atau sisa yang ada Cuma segitu, apa yang ada dalam pikiran kamu..? besaran duit Rp 10, 000 itu kategori besar atau kecil ?Nah dewasa ini, kebanyakan dari orang-orang terutama yang telah bekerja disebuah perusahaan besar atau mempunyai usaha yang besar, tentunya duit Rp 10,000 ini adalah duit yang sangat kecil dibandingkan pendapatan dari kerjanya juga usahanya.Umumnya Rp 10,000 ini digunakan untuk pembelian apa saja sih..? rokok sebungkus, warnet 4 jam, ngemil eskrim, atau beli DVDTahukah kamu, bagi masyarakat kalangan sederhana atau kecil, duit Rp 10,000 ini mereka memperoleh dengan susah payah?Tahukah kamu, banyak masyarakat kecil yang untuk memperoleh Rp 10,000 mesti dulu menunggu sampai beberapa hari..?Mudah-mudahan gambar dibawah ini, bisa memberi pencerahan tentang perolehan Rp 10,000 tadiPenambang BelerangMereka hanya mendapat uang Rp.300/Kg dari belerang yang mereka angkut dengan jarak yang ditempuh mengangkat beban kiloan meter. Untuk mendapat upah Rp 10.000 mereka harus mengangkat belerang 33kg belerang. Bayangkan, apabila kamu menjadi penambang berelang ini? Sanggup?Buruh Pemecah BatuBuruh pemecah batu kali yang digunakan tersebut mendapat upah Rp 1.250 perkeranjang batu, dalam satu hari bisa mendapatkan upah Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu dengan menggunakan tenaga yang tidak sedikit. Bayangkan kamu jika menjadi pemecah batu ini? Sanggup?Pengangkut PasirDalam sehari bisa mengumpulkan sebanyak satu truk pasir berukuran sedang dan dihargai 50 ribu rupiah. Hasil penjualan ini, kemudian dibagi berempat setelah dikurangi jatah untuk juragan pasir. Setidaknya masing-masing penambang bisa mengantongi upah 10 ribu rupiah. Namun saat musim kemarau, seakan menjadi ujian berat bagi para penambang. Untuk memenuhi pesanan pasir sebanyak satu truk berukuran sedang saja, mereka dapat memenuhinya dalam waktu semingggu. Disaat-saat seperti inilah, mereka harus pandai menyiasati hidup, mengatur pengeluaran sebijak mungkin. Bayangkan kamu jika menjadi pengakut pasir sudah cukup bijak kah untuk mengatur pengeluaran dari hasil Rp 10,000? Sanggup?Pemetik Daun TehMereka harus mengumpulkan 20 hingga 50 kg pucuk teh. Setiap kilonya dihargai oleh pihak perkebunan Rp 325.Tentunya bisa dibayang bukan, harus mengumpulkan 50 kg daun teh?Nah, gambar-gambar tadi adalah hanya sebagian kecil jumlah penduduk di negeri tercinta kita ini yang berpenghasilan dibawah rata-rataApa yang mereka makan? sementara mereka harus memikirkan biaya sekolah anak mereka, pakaian, susu juga uang jajannyaMasihkah diantara kita yang slalu menghamburkan harta dengan percuma yang di miliki? Masihkah harus ada kesenjangan sosial diantara kita? Masihkah kita berpikir dua kali untuk membantu saudara kita? Masihkan tegakah kita melihat mereka menderita?Nah Mukjizat memberi dari Tuhan itu ada loh. Yuk saling memberi satu sama lain, rejeki yang dikeluarkan untuk memberi, percayalah Tuhan akan memberi berlipat ganda bahkan hingga berlimpah rejeki untuk kamu yang memberi.
Langganan:
Postingan (Atom)