“ Setetes Embun
Kebahagiaan buat Ibu”
Ibu Kisna ( 50 th)
Seorang ibu janda tinggal bersama, Edi ( 20 thn ) dan Yuli ( 9Th) di sebuah
Rumah Pengungsian di cangkringan Merapi. Pasca letusan gunung merapi yang
menewaskan banyak orang salah satu nya adalah Suami tercinta ibu kisna ikut
menjadi korban dari kejadian itu dan dimakamkan secara masal di daerah itu.
Kini rumah tempat mereka dulu tinggal sudah tinggal puing puing beserta semua
bekas bekas barang pasca letusan merapi.
Kini mereka bertiga
hidup sederhana di sebuah rumah gubuk Selter bantuan dari pemerintah di daerah
cangkringan. Untuk memepertahankan hidupnya Ibu kisna tak mau anak anak mereka
tidak makan, beliau bekerja menjadi tukang sayur, setiap malam mencari bahan
untuk menjual Sayurnya pagi hari sebagai bukti rasa cinta dan sayang kepada
anaknya, ibu kisna selalu berjualan berangkat menggunakan sepeda Ontelnya
setiap hari, pasca merapi membuat mereka hidup pas pasaan. Edi tak kuat melihat
ibunya bekerja keras buat mereka, dari sinilah Edi bertekat harus mencari
kerja, apalagi setelah pada saat Tragedi Merapi meletus Edi tidak bisa
mengikuti Ujian Nasional dan hanya ber ijazahkan SMP, edi belum bekerja sama
sekali. Tekat Edi bulat untuk membentu meringankan biyaya hidup buat keleuarga mereka.
Yuli seorang anak yang sangat manja biasanya dulu sewaktu bapaknya ada apapun
diberikan oleh bapaknya, kini di pasca merapi ini apapaun yang diharapkan oleh
Yuli tak bisa di penuhi lagi. Yuli masih seklolah dan duduk di banku SD Kelas 4
dan sekolahnya pun tak jauh dari tempat rumah pengungsiannya sekarang. Setiap
pagi buta Ibu kisna terus bekerja keras buat anak anak mereka,tanpa kenal
lelah, tak pernah mengeluh dan sangat sayang pada anak-anak mereka, saat malam
ibunya pun mencari sayur untuk dijual keesokan harinya, begitulah kejadian
setiap harinya. Edi sempat terkejut dan terharu disaat sewaktu ibunya Sholat
ibunya berdoa buat anaknnya, Ibunya Menagis dan saat malam itu ibunya teringat
masa dulu saat bapaknya memberikan KALUNG EMAS yang menjadi lambang pernikahan
mereka dulu, tapi benda bersejarah itu tidak ada lagi karena pada saat Merapi
meletus kalung itu berada didalam rumahnya dan tidak bisa dibawa. dan semua
harta ludes dilahap oleh letusan merapi saat itu, Edi terharu dan menagis
akhirnya memta Restu kepada ibunya untuk pergi ke KOTA jogja untuk mencari
pekerjaan, dia tak mau melihat ibunya terus terusan begini, Edi sujud di
telapak kaki ibunya dan memeinta restu untuk mendapatkan pekerjaan yang pasti
buat menambah kebutuhan hidupnya, dan dia bertekat akan membelikan kembali
Kalung emas itu untuk Ibunya. Di sekolah yuli sempat iri melihat salah seorang
temanya baru saja membeli TAS baru yang sangat bagus, yuli sangat menginginkan
Tas baru Juga, sayangnya karena ibunya paspasan, ibunya tak bisa membelikan Tas
itu, Yuli sempat Marah, ngambek sama ibunya dan dari situlah Yuli bersikap
kurang baik pada ibunya karena apa yang diinginkanya tidak Terwujud. Yuli juga
malu kalau ibunya sekarang jualan sayur keliling.
Dikota Edi sudah
mulai mencari kerja dimana-mana, sangat sulit mencari pekerjaan.pergi kemana
mana tak ada yang keterima satupun, disaat di kota Edi sangat terkejut mendapat
berita dari temannya kalau Ibunya DITABRAK seseorang dan sekarang berada
dirumah sakit. Dengan perasaan sedih Edi langsung pulang ke Cangringan,dan
ternyata di Sudah di rumah sakit, Teriakan rasa takut kehilangan yang ia sayang
keduakalianya, sangat berat diterima edi, ternyata orang yang menabrak ibunya
adalah SEORANG PENGUSAHA besar dan bertanggung jawab pada kejadian itu. Bapak
Rozak ( Pengusaha ) memberikan
sebuah pekerjaan/ peluang usaha buat Edi yaitu bisnis NETWORK BUILDER dan edi mau menerimanya. edi bekerja keras demi
impian sebuah kalung emas itu ia bertekat untuk harus sukses.Perjalanan
perjuangan EDI tak gampang ia bekerja tidak seperti yang dikira semua orang
melecehkannya, menghardik dan menghinanya. Karena kekuatan Impian Edi tetap
kuat hadapi perjuangan itu. Dan kesuksesan itu hadir juga. Berkat kegigihan dan
kerja keras Edi kini edi di percaya sebagai MANAGER Perusahaan besar itu.
Sebuah kalung yang menjadi impian buat Ibunya, Sebuah Tas yang diinginkan
adiknya pun akhirnya bisa ia wujudkan dari kerjakeras dan hasil Usahanya.dan
Setetes embun kebahagiaan buat ibu & adiknya bisa ia wujudkan di sebuah tempat
padang Pasir bekas letusan Gungung merapi menjadi saksinya.
Tamat
Pemeran :
Edi – Noviar Rachmad Rizky
Ibu Kisna-
Nurkhayati Amin Abdullah
Yuli – Rachel Khanza Mutia
Pak Rozak – CA. Muhamad Nurofiq
Ustad Ahmad - Ahmad Efendy
Jaka - Fauzulul Angkatuah Merdekari
Bejo –
Latif
Putri - Ade yaning Crislin Saraswatia
Citra –
Salva Herta Larasati
Extras
Anak Cowok :
Farkhan Aziz K.A
Ahmad Ubaidah Mahatma Ghandi
Extras
Pebeli Sayur :
Rekno Ningsih
Ibu Silvi
Extras Pembeli Sayur 2 :
Sri
Wahyu Ningsih
Ketua Panitia Launching Film :
Wildan Lutvian Fathoni
Produksi tanggal :
16-18 Maret
2012
Launching Tanggal :
15 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar